Raja Baru UFC Lightweight: Pertarungan Goliath melawan Goliath



Penulis : Muhammad Faqih

Penyunting: Adinda R. Syam



Jika diibaratkan, pertarungan Islam melawan Oliveira bukanlah pertarungan David melawan Goliath, tetapi lebih pas disebut sebagai pertarungan Goliath melawan Goliath.




    Jawara UFC kelas lightweight, Charles Oliveira, telah memenangi sebelas duel terakhirnya. Kemenangan ini menjadi perannya untuk menghabisi lawan-lawannya dengan cantik. Dari sebelas laga terakhir yang dilakoninya, tak satu lawan pun tampil dominan melawannya. 


    Pada UFC 280 kemarin, Islam Makhachev yang memang sudah tidak sabar melawan Oliveira, juga memiliki rekor apik. Ia berhasil memenangi sepuluh pertandingan terakhirnya. Sama seperti Oliveira, lawan-lawannya juga dibuat inferior oleh kemampuan bertarungnya. 

Baik Oliveira maupun Islam, sama-sama memiliki latar belakang yang membentuk karakter masing-masing. Misalnya, Oliveira dikenal sebagai petarung asal Brazil. Ia diketahui besar di lingkungan yang gemar berpesta dan rutin mengadakan pertunjukan rodeo (olahraga menunggangi banteng yang mengamuk). 


    Di sisi lainnya, Oliveira yang lavish dan gemar berpesta, dipertemukan dengan Islam, petarung yang cenderung low profile. Islam lahir dan dibesarkan di Dagestan, tempat asal atlet-atlet gulat berbakat. Sebut saja Khabib Nurmagomedov yang dahulu sempat merajai UFC kelas lightweight


    Saat di-interview soal strateginya melawan Islam, Oliveira dengan menggebu-gebu mengatakan bahwa ia akan menghabisi Islam di ronde pertama. Demikian juga yang dikatakan Islam bahwa akan mengalahkan Oliveira dalam tiga ronde. 


    Pertarungan Islam melawan Oliveira bukanlah pertarungan David melawan Goliath, tetapi lebih pas disebut sebagai pertarungan Goliath melawan Goliath. Pertarungan ini memang sudah ditakdirkan. 


    Sampai pada akhirnya, tibalah keduanya bertarung dalam satu ring yang sama. Islam dan Oliveira bertarung dengan menunjukkan segala kemampuan dan strategi masing-masing. Keduanya beradu tinju, tendangan, dan gulat pada ronde pertama. Baik Islam maupun Oliveira, keduanya sama-sama memperlihatkan kemampuan bertarung yang hebat. Strategi Oliveira yang akan menghabisi Islam pada ronde pertama pun gagal. Islam justru berhasil mendominasi dan mendaratkan beberapa pukulan ke dagu Oliveira. 


    Sementara pada ronde kedua, Islam mencoba untuk kembali mendominasi. Ia mencoba menjatuhkan Oliveira untuk menguncinya. Hingga pada akhir, Islam mendaratkan tinju yang mengakibatkan jatuhnya Oliveira. Terpaksa, Oliveira yang berada di bawah menghadapi Islam yang langsung menyambarnya seperti elang yang mencabik buruannya. Oliveira lalu takluk dengan submission (teknik mengunci) dari Islam. 


    Pertarungan lalu berakhir, keduanya berpelukan sebagai pertanda selesainya duel. Oliveira yang terkapar di ring harus menerima kekalahannya. Di sisi lainnya, Islam memenangi duelnya yang sudah ditakdirkan. Rekor sebelas kali kemenangan Oliveira disudahi oleh Islam. Kini, Islamlah yang melanjutkan rekornya, sebelas kali tidak terkalahkan. Akankah ada petarung UFC yang dapat mengalahkannya?


Tags: UFC, Oliveira, Islam


Posting Komentar

0 Komentar